Setelah dua hari bergelut dengan kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) tingkatan universitas, seluruh mahasiswa baru (maba) mengikuti OPAK untuk tingkatan fakultas yang dilaksanakan sesuai dengan fakultas masing-masing. Tak terkecuali maba Fakultas Ekonomi (FE).
Dalam rangka mengisi kegiatan OPAK Fakultas tersebut, pihak panitia FE mengadakan kuliah tamu sekaligus bedah buku berjudul Mafia Berkeley dan Krisis Ekonomi Indonesia. Acara tersebut mendatangkan langsung pengarang buku yang akan dibedah, yaitu Revrisond Baswir. Bertempat di aula gedung C UIN Maliki, acara ini dilaksanakan selama 1,5 jam dan diikuti oleh kurang lebih 400 maba Fakultas Ekonomi (23/8).
Tujuan pengadaan kuliah tamu ini adalah untuk menambah pengetahuan dari maba mengenai mafia berkeley yang remaja ini istilahnya sudah jarang didengar namun masih ada. Dalam kuliah tamu ini juga dilakukan seminar singkat mengenai Ekonomi Kerakyatan dan Subversi Neokolonialisme.
Revrisond, yang juga merupakan Kepala Pusat Studi Ekonomi Pancasila (Pustep) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini, mengatakan bahwa para mahasiswa harus berpegang teguh pada prinsip untuk melawan kapitalisme yang ada. Bapak kelahiran Pekanbaru ini juga mencanangkan Koalisi Anti Hutang yang berslogan Hapus Hutang Lama, Tolak Hutang Baru.
Menurut Revrisond dalam bukunya Mafia Berkeley dan Krisis Ekonomi Indonesia, mempercayakan pemulihan ekonomi Indonesia kepada ekonom Mafia Berkeley atau Mafia Ekonomi Orde Baru sekarang ini, tidak hanya sia-sia, bahkan dapat mengundang bahaya. terus memaksakan pengalaman ekonomi pasar neoliberal ditengah-tengah sikap apatis masyarakat, pemerintahan yang lemah, korupsi yang merajalela, daerah yang bergelonjak dan lemahnya dukungan kapitalisme internasional, justru dapat menjerumuskan Indonesia ke tubir Balkanisasi.
Ketua panitia OPAK FE ini, Junaedi, memaparkan bahwa kegiatan ini disambut baik oleh Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi, Umrotul Hasanah, karena dapat membuka wawasan bagi para maba agar dapat menjadi Ekonom yang Ulul ‘Albab.