Mendapat hadiah utama umrah ke tanah suci dalam kegiatan jalan sehat memperingati satu dasawarsa UIN Maliki sudah tentu menjadi harapan semua peserta yang hadir dan mengikuti kegiatan jalan sehat tersebut.
Namun, kali ini hadiah tersebut jatuh pada Slamet Mujiono (58) salah satu karyawan UIN Maliki. Seperti apakah kisahnya, berikut laporannya.
Harap-harap cemas dirasa oleh lima ribu lebih peserta Jalan Sehat UIN Maliki. Sinar matahari mulai terasa panas, namun semua peserta jalan sehat tetap sabar dan berharap kupon undiannya mendapatkan hadiah utama umrah ke tanah suci Makkah. Meski yang diperebutkan hanya satu tiket saja. Namun, semua peserta extra sabar menunggu undian itu berlangsung. Semua peserta fokus pada nomor kuponnya masing-masing.
Meski begitu, keberuntungan mendapatkan hadiah utama tersebut hanya akan diperoleh untuk orang saja. Dan hadiah utama jalan sehat kali ini pun memihak pada salah satu karyawan umum kampus hijau. Panggil saja Slamet Mujiyono (58), warga Sukun Gempol RT 14/09 Malang. Karyawan UIN Maliki yang sehari-harinya bertugas menjaga kebersihan kampus UIN Maliki ini telah mendedikasikan dirinya di UIN Maliki selama enam belas tahun lamanya. “Saya bekerja di UIN Malang ini sudah enam belas tahun lamanya, tujuh tahun menjadi security dan sekarang menjadi cleaning service,” ungkapnya.
Saya yakin, kata suami Siti Julaikha, ini berkah dari profesi yang telah saya jalani selama ini. Ia juga menuturkan bahwa pada malam harinya bapak dari tiga anak itu bermimpi didatangi anak-anak kecil. “Mungkin itu firasat kalau saya akan mendapat rezeki yang tidak terduga ini. Selebihnya tidak ada firasat apapun” ungkapnya sembari tersenyum lebar.
Sejujurnya saya masih bingung, apakah mengambil tiket perjalan umrah atau meminta uang tunainya saja. Akan tetapi, saat ini saya sangat mengharapkan hadiah tersebut bisa saya terima dalam bentuk uang tunainya saja. Pasalnya, saya sebagai kepala keluarga yang sudah tidak mudah lagi ini dengan dikarunia tiga anak dan meninggal satu memiliki beban tanggung jawab yang berat.
Anak saya yang nomor dua saat ini duduk di banku SMK dan yang nomor tiga masih PAUD, tentunya mereka semua membutuhkan dana untuk biaya makan dan sekolah. Selama ini gaji yang saya hasilkan hanya cukup untuk dimakan sekeluarga saja, selebihnya jika pulang kerja dari UIN Malang saya masih berusaha mencari keberuntungan melalui jual beli motor bekas yang rusak untuk diperbaiki dan dijual kembali. “Usaha itu pun tidak tiap hari ada, jadi penghasilannya juga tidak menentu,” ungkapnya.
Semoga saja, panitia mau mengerti tentang kebutuhan saya sebagai kepala rumah tangga saat ini. Rencananya, jika hadiah tersebut bisa saya terima dalam bentuk uang tunai maka hasilnya tersebut akan saya tabungkan untuk persiapan anak saya untuk kuliah, sisanya lagi untuk membangun tempat shalat dan mensedekahkan kepada anak yatim piatu. “Jika uangnya saya terima, Insyaallah akan saya gunakan untuk sabaikmungkin,” tuturnya.
Posting Komentar