Kurangnya media cetak berbahasa Inggris di UIN Maliki Malang, menggugah Unit Pusat Pengembangan Bahasa Inggris (PPBI) untuk mengorganisir kembali majalah yang sempat vakum. Mendatangkan pemateri yang mumpuni dalam merancang majalah, Dr. Khoirul Anwar, seluruh dosen PPBI berembuk bersama, Kamis (13/11).
Di awal sharing-nya, Khoirul Anwar mengakui banyak kampus yang belum maksimal dalam membuat majalah berbahasa Inggris. Pasalnya, membagi waktu antara pekerjaan utama dan tambahan butuh tenaga ekstra. “Karena itu, tim majalah harus pandai dalam mengatur waktu agar tetap fresh untuk memikirkan ide-ide segar buat majalahnya,” ujar pria kelahiran Banyuwangi itu.
Dengan adanya kru yang solid, lanjut Khoirul, imej majalah akan selalu segar. Tak hanya itu, kru pun bertanggungjawab terhadap karakter dan identitas yang dibawa oleh majalah. “Majalah kampus harus punya karakter sendiri yang kuat,” tegas mantan redaktur majalah Reform, Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Media berbahasa Inggris, masih kata Khoirul, punya beberapa keuntungan bagi sivitas akademik kampus. Selain media promosi yang ringkas, majalah dapat bermanfaat bagi mahasiswa. “Ini media yang tepat buat mereka untuk melatih kemampuan menulis dengan bahasa asing. Sekaligus, menunjang proses belajar mereka di kelas,” imbuhnya.
sumber : UIN Malang
Posting Komentar