UIN Maliki Terakreditas A Siap Menuju WCU

mudjia

Seluruh sivitas akademika UIN Maliki patut bersyukur,  lantaran impian menuju Universitas Islam bertaraf Internasional kian menemukan jawaban pasti. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) setelah melakukan visitasi di UIN Maliki, menetapkan UIN Maliki Malang masuk dalam Sebelas Universitas ternama di Indonesia yang terakreditasi A, sejajar dengan Universitas Indonesia (UI), Institut Tecnologi Bandung, (ITB), Universitas Erlangga (Uner), Universitas Brawijaya, dan perguruan tinggi ternama lain (5/2).

Penilaian (BAN-PT) terhadap UIN Maliki didasarkan atas beberapa penilaian, penilaian akademik, sosial, dan spiritual. Kegiatan yang telah membudaya di UIN Maliki, seperti kegiatan khotmil Quran yang dilakukan sebulan sekali, kegiatan Istighosah, kegiatan ubudiah shalat berjamaah memberi andil penting dalam penetapan akreditasi tersebut. Sistem akademik yang terintegrasi juga menjadi aspek krusial dalam penilaian. “Rutinitas shalat berjamaah, seperti ini tanpa kita sadari mempunyai sumbangsih besar terhadap kemajuan kampus tercinta kita,” ungkap Prof Dr. H. Mudjia Rahardjo di dalam kultumnya usai shalat jamaah dzuhur di masjid Tarbiyah.

Keadaan kondusif UIN Maliki, lanjut Mudjia, yaitu dengan tidak adanya kejadian-kejadian anarkis di lingkungan kampus, serta lingkungan UIN Maliki yang selalu terpelihara kebersihannya juga menjadi poin penting dalam penilaian. “Pencapaian UIN Maliki merupakan hasil kerjasama dari seluruh sivitas akademika, tidak terkecuali seluruh karyawan dan mahasiswa,” tutur Mudjia.

Rektor yang selalu bernampilan sederhana memilik karismatik tersebut menghimbau, bahwa pencapaian UIN Maliki saat ini bukan akhir dari segalanya, perjuangan UIN Maliki selanjutnya adalah mempersiapkan diri untuk masuk dalam jajaran universitas ternama tingkat Asean. UIN Maliki Kedepan harus mampu masuk dalam jajaran Asean University Network (AUN).

Diakhir Kultumnya, rektor kelahiran Blitar tersebut, menyarankan kepada seluruh tenaga pendidik agar diawal jam perkuliahan pertama dapat memimpin mahasiswa membaca al Quran lima hingga sepuluh menit. Dengan harapan kampus Islam UIN Maliki dapat menjaga nuansa Islami yang ada dan dapat tertanam budaya membaca, mempelajari dan menghafal al Quran pada seluruh mahasiswa. Ia juga menekankan, bahwa tidak berlebihan UIN Maliki selalu berusaha mencapai kemajuan-kemajuan berikutnya. Ia ingin membuktikan kesalahan persepsi yang disampaikan oleh beberapa oknum, bahwa Islam selalu terbelakang, Islam miskin, dan Islam tidak bersih. “Dengan pencapaian UIN Maliki saat ini, kita dapat menghilangkan persepsi-persepsi salah tadi,” urainya.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Aditya Nusantara | Berita Terbaru | Berita Kampus
Copyright © 2014. IMAKA MALANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger