Kemarin (11/11) UIN Maliki Malang kembali menerima tamu istimewa, kali ini tamu yang hadir adalah bapak H. Surya Paloh. Hadir pada pukul 9 pagi dan disambut oleh Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, selain itu turut hadir Prof. Dr. H. Imam Suprayogo beserta dosen UIN Maliki lainnya.
Dikunjungan kali ini, Surya Paloh didaulat mengisi Kuliah Tamu yang bertema Menumbuh kembangkan Jiwa Patriotisme Keindonesiaan yang bertempat di Aula Gedung Jendral Besar H.M Soeharto. Dalam sambutannya Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran Surya Paloh ditengah-tengah civitas akademika UIN Maliki. “Keluarga besar UIN Maliki pagi ini sangat bahagia kedatangan salah satu tokoh bangsa yang memiliki jiwa patriotisme yang tinggi yaitu Bapak Surya Paloh”, Ungkap Rektor diiringi tepuk tangan mahasiswa yang memenuhi aula.
Surya Paloh membuka kuliah tamu dengan melontarkan pertanyaan kenapa tanggal 10 November di jadikan momentum memperingati perjuangan para pahlawan? sesaat suasana di aula gedung sport center menjadi hening. Beliau pun melanjutkan perbincangannya dengan mengutarakan jawaban bahwa hal tersebut karena kita yakin, bahwa kemerdekaan yang kita rasakan sekarang merupakan hasil pengorbanan para pahlawan, para pejuang bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia dengan totalitas pengorbanan jiwa, raga dan apa saja yang mereka miliki. “Maka patutlah hari ini kita mengenang jasa-jasa mereka serta mentauladani sikap patriotisme dan semangat kebangsaan mereka,” ujar bapak yang juga pemilik Metro Tv tersebut.
Bapak kelahiran Aceh itu juga mengungkapkan rasa bangganya bisa hadir di kampus ulul albab ini. “UIN Malang adalah sahabat saya, sudah lama saya mengenal mas Imam (sebutan beliau untuk Imam Suprayogo) sebagai sahabat saya”, ujarnya yang disambut terpuk tangan riuh. Beliau yang juga ketua umum Nasional Demokrat itu menyatakan bahwa apa yang dilakukan UIN Maliki selama ini sudah mencerminkan sikap patriotisme sebagai bangsa Indonesia. “UIN Maliki harus menjadi benteng pertahanan nilai-nilai moral kebangsaan kita,” pesan beliau sekaligus mengakhiri.
