Featured Post Today
print this page
Latest Post

Listrik Hijau dari Limbah Tebu

marss

JAKARTA - Jeli. Itulah kunci inovasi. Satu kata inilah yang mendorong lahirnya teknologi energi terbarukan dari tanah Yogyakarta.

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) ini jeli melihat potensi dari limbah tebu yang banyak mereka temui. Melalui serangkaian penelitian, Rivandi Pranandita Putra, Agustinus Wahyu Krisnanta dan Latiful Muttaqin pun menyulap limbah tebu tersebut menjadi sumber energi terbarukan dalam bentuk biobriket limbah ampas tebu dengan enceng gondok (Biolatek).

Sang Ketua Tim, Rivandi, memaparkan, jika diolah, limbah ampas tebu masih berpotensi menjadi sumber energi alternatif. Dalam satu kilogram limbah ampas tahu saja masih ada setidaknya 2,5 persen gula senilai 1.825 kkal. Jika mencampurnya dengan sumber biomassa lain, maka nilai kalor ampas tebu tersebut dapat meningkat. Rivandi dkk memilih enceng gondok sebagai campuran.

"Melihat luasnya perkebunan tebu di Indonesia yang akan terus bertambah seiring dengan gerakan swasembada gula nasional,  pemanfaatan limbah ampas gula ini tentu menjadi potensi baru pengembangan energi di tanah air," kata Rivandi, seperti dinukil dari laman UGM, Selasa (29/4/2014).

Menurut Rivandi, biobriket dari ampas tebu dan enceng gondok ini dimanfaatkan sebagai sumber energi rumah tangga dan industri. Dia berharap, suatu saat biobriket dapat juga menjadi sumber energi bagi pembangkit listrik.

"Semoga biobriket ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar fosil dan mewujudkan Indonesia mandiri energi," tuturnya.

Tidak hanya aplikatif, inovasi Biolatek juga diganjar sebagai juara dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional MIPA Road to Scientific Paper and Seminar (MARSS) 2014, belum lama ini. Dalam kegiatan yang dipusatkan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut, Rivandi dkk berhasil meraih juara II dan unggul dari 80 tim lainnya dari berbagai kampus di Tanah Air.

===============
Sudah banyak bisnis online menawarkan hasil melimpah dengan syarat cari downline terlebih dahulu. Bisnis online yang kami tawarkan berbeda dan tidak perlu cari downline. Cukup sekali daftar dan rasakan manfaatnya. Klik disini

0 komentar

Biogas Bisa Jadi Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

biogas

JAKARTA - Biogas merupakan sebuah alternatif energi dengan memanfaatkan limbah yang biasa digunakan oleh warga setempat sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak. Padahal, jika diproses lebih lanjut, biogas ternyata bisa menghasilkan listrik dan menggerakkan mesin.

Oleh karena itu, sejumlah peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang tergabung dalam grup riset 'Sains untuk Rakyat' melakukan serangkaian riset dan uji coba pengolahan biogas dalam tahapan lebih lanjut. Mereka ialah Wiratni, Aswati Mindaryani, Imam Prasetyo, Teguh Ariyanto, dan Jayan Sentanuhady.
Grup ini didukung oleh Anies Mutiari dari LIPI Bandung untuk pengembangan unit pilot purifikasi biogas dan Daniel Tanto dari UD Santosa Teknik Klaten yang menjadi mitra dalam modifikasi generator listrik dan mesin-mesin industri kecil untuk dioperasikan menggunakan biogas.

Melalui riset tersebut, Wiratni dan kawan-kawan bertekad menjadikan biogas sebagai pengganti bahan bakar konvensional, baik bensin maupun solar untuk menggerakkan mesin-mesin pada industri kecil. Selain itu, tim juga bermaksud untuk mengonversi biogas menjadi listrik dan menjadikan biogas sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Hal tersebut diwujudkan dengan membuat sebuah sistem purifikasi dan penyimpanan biogas dalam kemasan tabung atau tangki. "Dengan dikemas dalam tabung bisa lebih meningkatkan nilai jual biogas dan mudah dalam pendistribusiannya ke berbagai daerah," ujar Wiratni, seperti disitat dari situs UGM, Jumat (25/4/2014).

Sebelum dilakukan penyimpanan biogas dalam tabung atau penggunaan lain, misalnya sebagai bahan bakar generator listrik, terlebih dulu dilakukan pemurnian atau purifikasi. Mengapa harus dimurnikan dulu?

Wiratni menjelaskan, dalam biogas terkandung sekitar 50-60 persen metana yang merupakan bahan bakar. Sementara 40 persen sisanya adalah senyawa-senyawa pengotor, seperti karbondioksida, uap air, dan hidrogen sulfida.

"Gas-gas pengotor tersebut tidak bisa terbakar dan menurunkan nilai kalor biogas, bahkan menimbulkan korosi (karat) sehingga harus dihilangkan dulu sebelum biogas dipakai untuk pembangkit listrik atau dikompresi untuk disimpan dalam tabung," ungkapnya.

Dia menyebut, kontrol terhadap unsur-unsur dalam biogas sangat diperlukan agar diperoleh kadar metana (CH4) yang maksimal dan kandungan karbondioksida seminimal mungkin. Sistem purifikasi yang dikembangkan oleh grup riset 'Sains untuk Rakyat' mampu memurnikan biogas hingga kadar metana di atas 80 persen.

"Hasil terbaik dari proses pemurnian yang pernah diperoleh menghasilkan kadar metana hingga 95 persen, tetapi kami masih menguji reproducibility dari hasil ini. Efisiensi penyimpanan dan pemanfaatannya mencapai dua kali lipat biogas yang tidak dimurnikan dengan baik," papar Wiratni.

Proses purifikasi biogas, kata Wiratni, dilakukan menggunakan resin yang dapat memisahkan karbondioksida dan hidrogen sulfida dari biogas dengan mekanisme pertukaran ion. Dengan demikian, alat purifikasi dapat dibuat ringkas dan hampir tanpa cairan sehingga dalam melakukan pemeliharaan tidak terlalu sulit atau repot terhadap kemungkinan terjadi kebocoran.

"Perawatan hanya dengan melakukan penambahan air secara berkala untuk sekadar membasahi permukaan resin. Karbondioksida dalam biogas akan terikat secara fisis dan mudah untuk dilepaskan kembali jika resin sudah jenuh (proses regenerasi resin)," urainya.

Kemudian, lanjutnya, resin yang telah dipakai perlu dilakukan regenerasi dengan larutan basa. Jika alat ini dipasang di lokasi peternakan, regenerasi dapat dilakukan dengan mencuci resin menggunakan urin sapi.

"Untuk saat ini masih dilakukan sejumlah pengujian di laboratorium untuk mengoptimalkan unit alatnya supaya dapat dibuat satu paket dengan genset biogas yang sudah banyak beredar di masyarakat," kata Wiratni.

===============
Sudah banyak bisnis online menawarkan hasil melimpah dengan syarat cari downline terlebih dahulu. Bisnis online yang kami tawarkan berbeda dan tidak perlu cari downline. Cukup sekali daftar dan rasakan manfaatnya. Klik disini

0 komentar

"Wine" dari Sirsak dan Nanas

wine

SURABAYA - Wine dikenal sebagai minuman berkelas. Biasanya minuman ini dibuat dari fermentasi anggur. Tetapi di tangan seorang dosen teknologi pertanian di Surabaya, Jawa Timur, wine bisa diolah dari beragam buah lokal. 

Thomas Indarto mengolah sirsak, mangga, nanas dan sawo menjadi minuman serupa wine. Bahkan, dosen jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ini tidak menggunakan teknologi yang rumit dalam proses pembuatan minuman tersebut.

Wine buah sirsat, misalnya. Pertama-tama, Thomas mencuci bersih buah sirsak yang akan digunakannya, kemudian memisahkan biji dan kulitnya. Tahap selanjutnya, merebus sirsak dengan air gula dengan persentase 15-20 persen hingga mendidih.

Setelah mendidih, rebusan sirsak didingankan dan ditutup rapat dalam persemaian dari toples steril. Fungsinya untuk menumbuhkan bakteri saccharomyces cerevisiae dan mengeluarkan gas CO2.

Pada proses akhir, Thomas tinggal memisahkan buah dan sarinya, kemudian diendapkan sampai didapat warna wine yang bening. Proses ini sendiri bisa berlangsung hingga enam bulan. Seperti halnya wine dari anggur, semakin tua usia wine ala Thomas rasanya juga semakin nikmat dan harganya kian mahal.

"Ide membuat wine dari buah-buah lokal ini berawal dari banyaknya impor wine di Indonesia. Padahal ragam buah di Indonesia seperti sirsak, mangga, sawo dan nanas memiliki cita rasa yang nikmat," ujar Thomas. 

Saat ini Thomas telah membuat wine dari sembilan jenis buah lokal yang ada di Indonesia. Dia menyimpan wine tersebut dalam belasan galon air mineral. Usia pembuatannya sendiri beragam, mulai tahun 2011 hingga 2014.

Untuk saat ini, Thomas tidak memiliki rencana untuk memproduksi wine buah lokal ini secara massal. Dia menggunakan wine buatannya sebagai bahan edukasi di laboratorium jurusan teknologi pangan tempatnya mengajar.

===============
Sudah banyak bisnis online menawarkan hasil melimpah dengan syarat cari downline terlebih dahulu. Bisnis online yang kami tawarkan berbeda dan tidak perlu cari downline. Cukup sekali daftar dan rasakan manfaatnya. Klik disini

0 komentar

Sekarang Sambil Facebook-an Bisa Dapat Uang

1222538-kum----rupiah-menguat-tipis--780x390

Halo sobat Facebooker, jika Anda berminat untuk mencari penghasilan tambahan lewat media internet dan Facebook, maka Anda sudah tepat membaca catatan sederhana ini, luangkan barang 5 menit saja ya, di jamin gak nyesel deh!! hehe..

Saya tulis catatan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya dan sudah saya buktikan kebenarannya, jadi jangan berpikir yang tidak- tidak ya sobat...

Pertama saya mendapat info tentang bisnis ini dari seorang teman FB yang tidak saya kenal sebelumnya. Bahkan tinggalnya pun di kota yang sangat jauh dari kota saya. Awalnya saya sempat ragu, apa bisa mendapatkan uang dari Facebook?? Kalau bisa bagaimana caranya ya..??

Setelah beberapa hari mencari info lebih lanjut tentang bisnis ini , akhirnya saya mantapkan niat untuk mencobanya, pikir saya toh modal yang saya keluarkan tidak akan membuat kantong saya jadi kering, hehe . . .

Dag dig dug, 1 hari , 2 hari , 3 hari hasilnya belum kelihatan, tapi di hari ke 7 wow luaaaar biaasa!! Modal saya kembali + saya dapat untung yang berlipat-lipat!!!

Akhirnya terjawab sudah keraguan saya! Bisnis ini benar- benar terbukti bisa menghasilkan uang lewat Facebook dengan sangat mudah!! Sobat penasaran gimana rahasianya?? Langsung aja deh JOIN! Pertama KLIK DISINI , isi formulir pengunjung nya, klik MASUK HALAMAN UTAMA, trus klik MENU JOIN di halaman utama. Saya tunggu kabar baik dari Sobat, sukses selalu!
0 komentar

99 Cahaya di Langit Eropa part 2

99cahaya_part2

IMAKA MALANG - Perjalanan pasangan suami istri Rangga Almahendara (Abimana Aryasatya) dan Hanum Rais (Acha Septriasa) di benua Eropa masih terus berlanjut. Diceritakan diseri sebelumnya Hanum kehilangan sahabat karibnya Fatma ( Raline Shah) yang tiba-tiba menghilang dari Vienna tanpa memberi penjelasan apapun.

Disekuel keduanya ini konflik rumah tangga Rangga dan Hanum mulai ditampilkan, Hanum mulai merasa cemburu dengan Maarja (Marissa Nasition) teman satu kuliah sang suami yang semakin lama terlihat begitu dekat. Hanum bahkan sempat marah besar dan tidak mau mendengar sepatah kata pun dari mulut sang suami. Keadaan semakin parah ketika Hanum merasa hari spesialnya dilupakan oleh sang suami.

Ternyata bukan hanya Hanum dan Rangga yang terlibat konflik. Kedua sahabat Rangga yaitu Stephan (Nino Fernandez ) dan Khan  (Alex Abbad ) juga ikut 'memanas' mulai dari hal sepele hingga ke persoalan yang menyangkut tentang keyakinan. Tak jarang baku hantam nyaris saja terjadi jika tidak di lerai oleh Rangga. Merasa prihatin dengan kondisi persahabatan yang telah cukup lama dijalin, Rangga akhirnya mencoba mendamaikan meskipun ia juga punya persoalan yang lebih serius.

Di sisi lain, Hanum masih setia berbagai cerita ke Fatma via email tentang perjalanannya bersama sang suami ke berbagai pelosok benua Eropa tentang sejarah Islam. Ketika harapannya untuk bertemu Fatma mulai pupus, ternyata sang sahabat mulai membalas email dan mengajaknya untuk berkunjung ke Istanbul. 

Apakah konflik Rangga, Hanum, Khan dan Stephan terselesaikan? Apa alasan Fatma mengajak Hanum ke Istanbul serta kenapa ia menghilang tanpa penjelasan? 

Setelah terputus kisahnya di film pertama pada akhir tahun 2013, 99 Cahaya di Langit Eropa part 2 hadir untuk menjawab semua pertanyaan di film sebelumnya. Di sekuelnya ini, mata penonton akan tetap dimanjakan dengan pemandangan indah kota-kota di Eropa dan jejak-jejak Islam yang ada di dalamnya. Yang berbeda adalah, kali ini konflik akan lebih ditonjolkan ditengah berbagai macam keindahan yang ada di Eropa.

Darisinilah, penonton akan dibuat hanyut dengan perjuangan Rangga dan Hanum untuk mempertahankan cintanya sekaligus memperoleh nilai terbaik dari pendidikan yang dijalani. Berbeda dengan konflik karakter Stephan dan Khan, yang lebih memperlihatkan hilangnya rasa toleransi lantaran keduanya memiliki selera serta pemikiran yang selalu bersimpangan. Meskipun demikian, dari konflik tersebut penonton juga akan mendapat pesan positif/edukasi penting yang tidak kalah berharga dari pemaparan bukti-bukti sejarah di Eropa.

Secara keseluruhan, 99 Cahaya di Langit Eropa part 2 sangat menarik untuk disimak apalagi bagi Anda yang sudah menonton film sebelumnya. Di sekuelnya ini, penonton akan mendapat jawaban dari semua pertanyaan yang tersisa di film pertama. Walau film tersebut masih bernuansa religi tentang jejak-jejak kebesaran Islam, tapi bukan berarti agama laintidak bisa menikmati layar lebar garapan sutradara Guntur Soeharjanto ini. Di film 99 Cahaya di Langit Eropa part 2 kita akan diajarkan kembali tentang indahnya toleransi dan sifat saling menghargai diantara perbedaan yang ada.

Film adaptasi novel laris karya Hanum Rais ini masih turut dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Acha Septriasa, Raline Shah, Nino Fernandez, Marissa Nasution, Alex Abbad dan Gecca Tavara.

===============
Sudah banyak bisnis online menawarkan hasil melimpah dengan syarat cari downline terlebih dahulu. Bisnis online yang kami tawarkan tidak perlu cari downline. Cukup sekali daftar dan rasakan manfaatnya. Klik disini

0 komentar

Sepatu Dahlan

Sepatu dahlan

IMAKA MALANG - Nama besar Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN memang sudah diketahui seluruh masyarakat, tapi apakah Anda tahu bagaimana perjuangan hidupnya yang ternyata pernah mengalami hidup dibawah garis kemiskinan.

Film Sepatu Dahlan bercerita tentang perjalanan hidup seorang Dahlan Iskan (Aji Santosa) semasa kecil, ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara yang bertempat tinggal di Kebon Dalem. Dahlan yang akan masuk kebangku SMP dijanjikan oleh ayahnya untuk dibelikan sepatu, namun harapan itu ternyata mendapat banyak sekali hambatan.

Ayah Dahlan (Donny Damara) hanya seorang buruh serabutan yang mendapat penghasilan seadanya, sedang sang ibu (Kinaryosih) bekerja sebagai pembatik didesanya, jadi tidak mudah untuk kedua orang tua ini untuk membelikan sepatu yang saat itu termasuk benda dengan harga mahal.

Penderitaan yang dialami Dahlan tidak hanya disitu, ia juga harus menuruti keinginan sang ayah untuk masuk ke pesantren Takeran karena terbentur dengan biaya sekolah yang tinggi. Padahal Dahlan ingin masuk ke SMP 1 Magetan. Perjuangan Dahlan memang berat, dimana ia harus berjalan kaki tanpa memakai sepatu untuk pergi kepesantren dengan jarak tempuh yang jauh.

Film garapan Benni Setiawan ini memang tepat rasanya untuk dijadikan tontonan bagi para anak bangsa, karena di film ini menampilkan kisah inspiratif tetapi juga penuh dengan pesan-pesan moral yang mulia seperti  ucapan Dahlan dalam salah satu adegan yaitu ingin menjadi orang kaya yang beriman.

Diproduksi oleh Mizan Production dan Semesta Pro & Expose Pictures, film ini berhasil dalam membentuk kembali rumah Dahlan tempo dulu, sehingga kediaman dan beberapa tempat lain di film ini seakan mirip dengan keadaan dimasa lalu. Detail dari setiap properti yang dipakai juga sangat teliti digunakan seperti rapor dan uang jaman dahulu yang digunakan selama syuting film ini.

Apalagi suasana di film ini semakin hidup dengan akting para pemainnya yang mampu membawa penonton ikut terhanyut didalamnya. Selain memberikan tontonan yang mendidik, film ini juga menampilkan adegan yang 'menyentuh' yang akan memancing para penontonnya meneteskan air mata.

Secara keseluruhan, film ini sangat layak untuk ditonton oleh semua kalangan usia khususnya para generasi muda, agar bisa mengambil contoh kegigihan sosok Dahlan yang berhasil keluar dari zona kemiskinan dari usaha kerasnya. Film ini turut dibintangi oleh beberapa aktor/aktris ternama seperti Aji Santosa, Donny Damara, Kinaryosih, Teuku Rifnu Wikana, Mucle Katulistiwa, H.Kirun, dan Ray Sahetapy.

===============
Sudah banyak bisnis online dengan tawaran hasil melimpah tapi harus cari downline terlebih dahulu. Tapi, bisnis online yang kami tawarkan tidak perlu cari downline. Cukup sekali daftar dan rasakan manfaatnya. Klik disini

0 komentar

Captain Amerika : The Winter Soldier

Captain America 2

IMAKA MALANG - Steve Rogers/Captain America (Chris Evans) masih mencoba beradaptasi dengan lingkungan barunya yang jauh lebih modern dan membantu Nick Fury (Samuel L. Jackson) di kesatuan SHIELD. Ketika mendapat tugas mendesak dari misi penyelamatan dari peristiwa pembajakan kapal laut, Captain America mulai merasa janggal karena ada misi dibalik misi tersebut. Hal itu terungkap saat Natasha Romanoff/Black Widow (Scarlett Johansson), asik melakukan misinya sendiri ditengah operasi yang dipimpin Captain America.

Merasa tidak sesuai dengan kinerja yang demikian, Captain America pun meluapkan emosinya kepada Nick Fury yang merasa sudah ada krisis kepercayaan di dalam tubuh SHIELD. Keadaan pun semakin parah ketika keselamatan Nick Fury terancam di 'kandangnya' sendiri. Darisanalah Captain America merasa galau untuk mencari seseorang yang bisa dipercaya penuh olehnya.

Disisi lain, musuh yang mencelakai Nick Fury ternyata datang dari masa lalu Steve Rogers yaitu Bucky Barnes/ Winter Soldier (Sebastian Stan). Keduanya diketahui sudah berteman akrab sejak kecil dan saling bahu membahu ketika masih bertugas di medan perang. Anehnya, Bucky sama sekali tidak mengenal Steve dan berusaha membunuhnya dengan keji. Atas dasar setia kawan dan melindungi dunia dari teror, Captain America pun mencoba mengungkap pelaku dari penyerangan terhadap Nick Fury dan mencari tahu kenapa Bucky bisa tidak mengenalnya.

Seru dan sangat menghibur, mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan film Captain America: The Winter Soldier. Komentar tersebut bukanlah tanpa alasan, karena film adaptasi komik Marvel tersebut sudah menawarkan aksi yang sangat seru dari sosok Captain America di awal ceritanya, dimana ia dilibatkan untuk misi penyelamatan dari kasus pembajakan kapal milik SHIELD.

Jika Anda berfikir kalau Captain America: The Winter Soldier hanya 'menjual' karakter superhero dari sosok Steve Rogers saja, maka anggapan itu tentu menjadi kesalahan besar. Karena di film ini Anda juga akan dihibur dengan aksi memukau The Black Widow dan pimpinan dari kesatuan SHIELD, Nick Fury. Selain itu, ada juga sahabat baru Steve Rogers yang ikut serta di dalam misi penyelamatan kali ini yang bernama Sam Wilson alias Falcon (Anthony Mackie).

Meskipun tugas superhero sangatlah berat dan berbahaya, dibalik seragam serta tanggung jawabnya menjaga keamanan bumi, mereka tetaplah manusia. Oleh sebab itulah, nuansa humor nantinya akan terasa disela-sela aksi seru Captain Amerika dan kawan-kawan yang sebetulnya lumrah bagi orang biasa, seperti curhat tentang wanita, olahraga, kebutuhan tempat tinggal dan sebagainya.

Secara keseluruhan film Captain America: The Winter Soldier benar-benar menawarkan kisah yang sangat seru dan tentunya tidak boleh dilewatkan bagi Anda penggemar karakter superhero dari komik Marvel ataupun Captain America.

===============
Sudah banyak bisnis online dengan tawaran hasil melimpah tapi harus cari downline terlebih dahulu. Tapi, bisnis online yang kami tawarkan tidak perlu cari downline. Cukup sekali daftar dan rasakan manfaatnya. Klik disini

0 komentar

Taufik Ismail Semarakkan Malam Pujangga

malam pujangga

IMAKA MALANG - Salah seorang sastrawan besar Indonesia yaitu Taufik Ismail berbagi ilmu di Gedung  Sasana Budaya  Universitas Negeri Malang (UM) pada Kamis (17/04/2014). Kehadirannya di UM dikemas secara sastra oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sastra Indonesia (Sasindo) dalam kegiatan bertajuk Malam Pujangga.  Kegiatan yang dimulai pada pukul 19.00 ini dihadiri oleh Prof. Dr. Moh. Ainin M.Pd. Wakil Dekan III Fakultas Sastra Prof. Dr. Suyono M.Pd. Ketua Jurusan Sasindo Mustofa Kamal M.Pd. Pembina HMJ Sasindo dosen mahasiswa dan perwakilan komunitas sastra baik dari dalam maupun luar kota. Mustofa Kamal mengaku senang dengan terselenggaranya kegiatan ini. "Kegiatan Malam Pujangga ini sangat bermanfaat kita tidak hanya mengenal Tufik Ismail lewat buku namun juga dapat bertemu dan berbagi pengalaman dengannya" ujar Dosen Jurusan Sasindo ini.

Kegiatan Malam Pujangga dimeriahkan oleh berbagai penampilan yang bernuansa sastra. Acara dibuka dengan penampilan musik dari Harmoniora kemudian dilanjutkan dengan musikalisasi puisi dari perwakilan offering Sasindo  hingga teatrikalisasi puisi dari  Griya Sasindo dan Teater Pelangi. Setelah nuansa sastra berhasil dihidupkan lewat penampilan tadi giliran Taufik Ismail menyampaikan ilmunya.  Secara garis besar pria berdarah Melayu-Jawa ini berbagi cerita mengenai perkembangan sastra Indonesia dalam bidang pendidikan dari waktu kewaktu. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat yaitu Napak Tilas Perkembangan Sastra Indonesia dalam Prespektif Taufik Ismail.

Taufik Ismail menegaskan bahwa kerisauan yang terjadi dalam pelajaran Bahasa Indonesia saat ini adalah kurangnya kesempatan untuk mengajarkan membaca sastra dan menulis karangan. "Pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan sejak SD hingga SMA didominasi oleh tata bahasa dan mengesampingkan sastra" jelasnya.  Menurut Taufik sastra perlu diajarkan karena dapat merangsang siswa untuk mau membaca dan berkarya dalam bentuk tulisan.  "Mulai saat ini biasakanlah menulis dengan cara menuliskan pengalaman yang dialami dan gagasan gagasan yang keluar dari dalam diri kalian!" pesan Taufik. Di akhir acara Taufik Ismail membacakan puisinya yang  berjudul Kupu-Kupu dalam Buku.

===============
Sudah banyak bisnis online dengan tawaran hasil melimpah tapi harus cari downline terlebih dahulu. Tapi, bisnis online yang kami tawarkan tidak perlu cari downline. Cukup sekali daftar dan rasakan manfaatnya. Klik disini

0 komentar

Saintek Gelar Workshop Kompetensi Meneliti Bagi Mahasiswa

penelitian-mahasiswa

IMAKA MALANG - Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Maliki Malang memberi perhatian lebih terhadap penelitian. Tidak hanya penelitian yang dilakukan oleh dosen tetapi juga mahasiswa. Salah satunya yaitu melalui ajang kompetisi meneliti bagi mahasiswa. Sementara untuk membekali mahasiswa bagaimana memecahkan persoalan dalam meneliti, Fakultas Saintek gelar Workshop Kompetensi Meneliti Bagi Mahasiswa 2014 (23/4).

Acara yang bertempat di Aula gedung C lt.3 itu dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Ahmad Barizi, dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun jiwa kompetisi, serta menumbuhkan jiwa akademisi terutama dalam ketrampilan meneliti. “Tak tanggung-tangung dana yang disediakan yaitu 285 juta untuk dana penelitian bagi mahasiswa yang terpilih untuk masing-masing jurusan sebanyak 30 judul penelitian,” terangnya.

Materi pertama disajikan oleh Dekan Fakultas Saintek, Dr. Bayyinatul Muchtaromah, menerangkan pengembangan riset di Fakultas Saintek. Beliau mengatakan bahwa kemajuan suatu universitas 30% bisa dilihat dari hasil risetnya, selanjutnya 30% dari hasil publikasi riset. “Sehingga perlu adanya peningkatan baik kuantitas maupun kualitas penelitian, salah satunya melalui kegiatan kompetisi meneliti untuk mahasiswa” paparnya. Lanjutnya, sehingga output yang dihasilkan dari kegiatan tersebut yaitu sesuai dengan roadmap penelitian tiap jurusan masing-masing. “Sehingga didapatkan penelitian yang bertahap dan berkelanjutan tiap tahun yang nantinya bisa dipatenkan dan memberikan kontribusi terhadap masyarakat untuk mengatasi masalah global,” harapnya.

Sementara pemateri kedua, Agung Murti Nugroho, Ph.D, Ketua Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya  menjelaskan tentang strategi dan teknik membuat proposal penelitian yang kompetitif. Beliau menjelaskan bahwa penelitian yang kompetif yaitu penelitian yang memiliki originalitas dan memberikan kontribusi yang signifikan. Sementara format penulisan proposal yang baik diantaranya yaitu ringkasan yang sistematis, latar belakang yang logis, metode yang skematis, dan pembiayaan yg realistik. “Selain itu, mengetahui unsur-unsur yang ditetapkan oleh pemberi dana penelitian itu juga penting. Yaitu terkait spesifikasi dan tujuan, kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi dan format tulisan,” terang dosen yang menyelesaikan S3nya di Universitas Teknologi Malaysia itu. Diakhir penjelasnya beliau mengatakan bahwa mahasiswa indonesia bukan yang bertumpuh pada dana penelitian melainkan pada hasil penelitian.

===============
Sudah banyak bisnis online yang menawarkan jasanya dengan tawaran hasil melimpah tapi harus cari downline terlebih dahulu. Tapi, bisnis online yang kami tawarkan tidak perlu cari downline. Cukup sekali daftar dan dapatkan manfaatnya. Klik disini

1 komentar

Indosiar Cari Dai Handal di UIN Maliki

aksi

IMAKA MALANG - Menjelang bulan Ramadan yang akan jatuh pada akhir bulan Juni ini, tim Akademi Sahur Indonesia (Aksi) hari ini (24/4) melakukan seleksi dai Aksi di UIN Maliki. Dari 67 pendaftar, tim Aksi Indosiar hanya mengambil dua delegasi dari UIN Maliki yang akan tampil dalam Aksi tersebut di Jakarta.

Ketua Humas UIN Maliki Dr. H. Sutaman menjelaskan bahwa, tim Aksi Indosiar meyakini bahwa UIN Maliki memiliki banyak bibit-bibit unggul yang mampu tampil di kancah nasional. Untuk itu, kata dia, tim Aksi hari ini melakukan seleksi dai Aksi di UIN Maliki selama satu hari.

“Hal ini juga tidak luput dari sejumlah prestasi mahasiswa UIN di Jakarta yang seringkali memenangkan lomba. Baik lomba debat bahasa Arab, ataupun lomba karya ilmiah lainnya,” ungkapnya.

Masih kata Sutaman, usai seleksi Aksi ini. Para dai yang dinyatakan lolos oleh tim Aksi Indosiar diwajibkan mengukuti program karantina selama satu bulan setengah di Pesantren al-Aksi Jakarta. Pemilihan dai Aksi tidak hanya dari UIN Maliki saja. Melainkan juga diambil perwakilan dari muda mudi di seluruh Indonesia. Tim Aksi Indosiar hanya mengambil 42 orang saja  dan selanjutnya akan diseleksi lagi menjadi 32 orang untuk tampil dalam audisi Aksi yang rencananya akan tayang pada 15-29 Ramadan.

“Seperti biasanya, dari 32 peserta nantinya hanya akan diambil 3 pemenang saja. Bagi yang lolos akan mendapatkan hadiah umroh plus uang binaan,” pungkasnya.

===============
Sudah banyak bisnis online yang menawarkan jasanya dengan tawaran hasil melimpah tapi harus cari downline terlebih dahulu. Tapi, bisnis online yang kami tawarkan tidak perlu cari downline. Cukup sekali daftar dan dapatkan manfaatnya. Klik disini

0 komentar

Yogi Sugianto: Kepemimpinan, Pengembangan Lembaga

rektor yogi

IMAKA MALANG - ”Kreatif, Kompetitif, dan berani mengambil spekulasi merupakan hal-hal yang harus dimiliki dalam sebuah kepemimpinan,” ujar Yogi Sugianto dalam kuliah tamunya. Kuliah tamu dalam momentum penandatanganan MoU antara Fakultas Hukum UB dan Fakultas Syariah UIN Maliki angkat tajuk Kepemimpinan dan Pengalaman Pengembangan Kelembagaan. Kegiatan ilmiah tersebut mengacu terhadap pengembangan lembaga yang berkulitas dan peserta didik berkulitas. Sehingga dengan hal itu pula terwujud lulusan yang berkulitas (17/4).

Rektor UB yang telah menjabat selama dua periode tersebut menuturkan bahwa, sebuah kepemimpinan yang tidak kreatif, tidak kompetitif dan tidak berani mengambil spekulasi dapat dipastikan akan beku. Hal tersebut berlaku untuk semua hal. Baik sebuah kepemimpinan, lembaga, dan mahasiswa dalam masa pendidikan sekalipun. Misal, ketertinggalan Indonesia dengan Negara Singapura. Indonesia tertinggal karena tidak berani mengambil spekulasi untuk membangun pelabuhan di pulau-pulau yang strategis dalam lintas perdagangan internasional. “Singapura maju karena dijadikan lintas perdagangan Internasional,” katanya.

Rektor berkacamata tersebut juga mengatakan bahwa, sesuatu akan menjadi fakum jika terbelenggu dengan sebuah rutinitas. Rutinitas yang dianggap sangat melelahkan dan dianggap cukup dalam menunaikan kewajiban sehari-hari menjadikan seseorang pasif. Akreditas A dan program Internasionalisasi lembaga jangan sampai menjadikan UIN Maliki lalai untuk lebih maju. “Jangan terjebak dengan rutinitas yang membuat anda tidak kreatif,” tegasnya.

Dalam hal pengembangan lembaga, lanjutnya, Perguruan Tinggi harus  melakukan ekspansi kapasitas. Baik kapasitas mahasiswa dan sarana prasarana. Hal itu harus dilakukan untuk mensikapi kebijakan pemerintah dalam hal wajib belajar dua belas tahu. Sebuah lembaga Perguruan Tinggi harus senantiasa membuat perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. “Jika ingin maju, sering-seringlah melakukan perubahan. Meskipun dalam sebuah perubahan akan muncul pertentangan dan meskipun perubahan tersebut tidak menghantarkan kepada keberhasilan,” anjurnya.

sumber : http://uin-malang.ac.id/blog/post/read/140401/yogi-sugianto-kepemimpinan-pengembangan-lembaga.html

0 komentar

Lounching Double Deegre: Pembiayaan Terjangkau, Tempo Pendidikan Cepat

lounching-double-deegre

IMAKA MALANG - Memorandum of Understanding (MoU) antara  Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) dan Fakultas Syariah UIN Maliki resmi ditandatangani. MoU ditandatangani langsung oleh Rektor UB Prof.Dr.Ir. Yogi Sugianto dan Rektor UIN Maliki Prof.Dr.Mudjia Rahardjo. Acara berlangsung di Aula Gedung Rektorat Lt-5. Segenap sivitas akademika Fakultas Syariah turut hadir dalam momentum penting tersebut. Penandatanganan dilakukan selepas kuliah tamu yang disampaikan oleh Rektor UB, Yogi Sugianto (17/4).

Realisasi program Double Deegre beri keuntungan banyak bagi kedua belah pihak. Mahasiswa Fakultas Syariah berkesempatan lanjutkan pendidikan hukumnya di UB. Biaya terjangkau dan waktu tempuh yang relatif cepat bisa diikuti oleh semua alumni Fakultas Syariah. Uang Rp. 2.400.000.00, untuk biaya per semester dan tempo pendidikan berkisar dua hinga tiga semester. “Mahasiswa sangat diuntungkan dengan adanya program ini, baik dari sisi  pembiayaan dan tempo pendidikan yang relatif cepat.” Ujar Mudjia Rahardjo dalam sambutannya.

Selain itu, lanjut Mudjia, Mahasiswa Fakultas Hukum UB dapat menempuh pendidikan Hukum Islam di kampus Ulul Albab. Integrasi keilmuan dari masing-masing Fakultas dapat dilakukan. Tukar menukar wawasan hukum akan menghasilkan integrasi keilmuan yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Setelah mahasiswa mendapat wawasan hukum dari kedua fakultas, mahasiswa bisa menjadi lulusan yang berkualitas. Kedua lembaga tentunya akan selalu terpacu melakukan perkembangan menuju lembaga yang berkualitas pula “Patutlah program ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dengan baik. Sehingga dengan hal itu, terbentuklah mahasiswa yang dapat berkompetisi dan bermanfaat di masyarakat,” anjur Rektor kelahiran Blitar tersebut.

0 komentar

UIN-UB Sepakati Kerjasama

mou uin-ub

IMAKA MALANG - Usai melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Malang, kali ini Rektor UIN Maliki Malang melakukan MoU dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Penandatangan MoU itu juga dimanfaatkan untuk kuliah tamu yang langsung diisi Rektor UB Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito yang berlangsung meriah di gedung pertemuan Rektorat Lt.5 (17/4).

Dalam sambutan singkatnya, Prof. Mudjia sangat berterimakasih kepada UB yang telah berkenan untuk terus melakukan kerjasama dengan UIN Maliki. Sebenarnya, kata Prof. Mudjia, kerjasama UIN dengan UB sudah lama dilakukan. UB telah banyak membantu atas perkembangan UIN Maliki Malang. Sejak beralihnya IAIN cabang Sunan Ampel Surabaya ini menjadi UIN Maliki, Rektor UB telah membantu meminjamkan tenaga pengajarnya Prof. Dr. Bambang Sumitro untuk memimpin Fakultas Saintek UIN Maliki. “Alhamdulillah, mulai tahun 2013 kemarin Dekan Fakultas Saintek sudah bisa diambil dari UIN Sendiri, tanpa harus meminjam ke UB lagi,” jelasnya.

UB selama ini telah banyak memberikan keuntungan bagi UIN Maliki, dalam pengembangan Pascasarjana pun UB masih berkenan meminjamkan pejabatnya. Dengan adanya MoU UIN Maliki dengan UB ini diharapkan kedepan akan lebih banyak lagi memberikan peluang kepada UIN Maliki.

“UB adalah salah satu universitas terbesar di Indonesia, jadi pertemuan kali ini tidak hanya Mou saja. Melainkan Prof. Yogi saya minta untuk bagi-bagi pengalamannya kepada sivitas akademika UIN Maliki dalam kepemimpinan dan pengalamannya dalam mengembangkan lembaganya,” harapnya.

0 komentar

UIN Tandatangani MoU dengan Kejari Kota Malang

kejari

IMAKA MALANG - UIN Maliki kembali memperkuat kerjasama dan jaringannya. Kali ini Kejaksaan Negeri Kota Malang yang menjadi mitra kerjasama kampus ulul albab ini. Kemarin (15/4) penandatangan MoU dialakukan oleh Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo dan Kepala Kejaksaan Negeri kota Malang Munasim, SH. MH.

Acara yang berlangsung di gedung Home Teater Fakultas Humaniora ini dihadiri oleh unsur pimpinan Universitas, Fakultas, dan Jurusan, staf karyawan di lingkungan UIN Maliki, serta mahasiswa. Penandatangan MoU ini memperkuat kerjasama antara dua lembaga negara dalam hal pendampingan hukum dan pendidikan. Selain itu, kepala Kejari Malang didaulat untuk memberikan kuliah umum dengan tema “Eksistensi kejaksaan Negeri dalam Membangun Indonesia Bermartabat”.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Maliki mengungkapkan terimakasih kepada pihak Kejaksaan yang telah bersedia hadir dalam rangka meberikan wawasan terkait hukum kepada civitas akademika UIN Maliki. “Ini kesempatan bagi civitas akademika UIN Maliki dalam memahami persoalan hukum dan harapannya kita semua menjadi orang-orang yang  taat hukum dan bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Prof Mudji.

0 komentar

Dukuh Plapar Yang Menjadi Santri

Logo_UIN_Maulana_Malik_Ibrahim_Malang

Dukuh Plapar ini mengingatkan pada saya bagaimana ayah saya dalam berdakwah melakukan pendekatan dengan masyarakat yang belum mengerti sama sekali tentang Islam, sehingga kegiatan sehari-hari mereka jauh dari nilai-nilai Islam. Mereka sangat biasa mengkonsumsi makanan yang tidak halal seperti daging babi hutan, melakukan judi, minuman keras dan perbuatan haram lainnya. Ayah saya memperlakukan mereka sebagai masarakat yang memerlukan penghormatan, artinya terhadap mereka tidak pernah menyakiti dengan cara menyindir dengan kata-kata, apalagi mengolok-olok. Ayah saya selalu melihat mereka sebagai masyarakat yang belum mengerti tentang Islam, karena itu harus dididik dengan cara sebijak mungkin.

Ayah saya selalu berpendapat bahwa sekalipun yang dilakukan mereka jauh dari ajaran Islam, tetapi bagi mereka sudah dipandang benar. Oleh karena itu, jika kita mencoba menyalahkan dan berusaha mengajak ke jalan yang benar ---menurut kita yakni Islam, mereka pun akan menolak. Sebab, apa yang mereka lakukan selama ini diperoleh dari leluhur mereka yang sangat dicintai dan dihormati. Merubah pandangan hidup mereka, jika tidak dilakukan secara hati-hati atau bilkhikmah, akan dimaknai sebagai tidak menghormati para leluhur mereka.

Kata yang lebih tepat untuk mengubah masyarakat ini adalah alkulturasi. Ayah saya tidak pernah mengubah secara drastic dan total kebiasaan mereka. Justru melalui kebiasaan-kebiasaan mereka, dengan sedikit demi sedikit mengenalkan faham tentang Islam ke dalamnya. Suatu misal, di dukuh ini terdapat kebiasaan melakukan bersih desa, kenduri atau selamatan dengan berbagai sesajen. Ayah tidak pernah menyuruh berhenti dari menjalankan kebiasaan itu. Akan tetapi justru melalui kebiasaan itu, ayah mengenalkan ajaran Islam secara bertahap, sedikit demi sedikit. Dalam sesajen yang terdiri atas berbagai jenis makanan yang dihidangkan, ayah yang selalu diminta tampil untuk memberikan penjelasan maksud kenduru diselenggarakan, selalu menyelipkan pada penjelesannya sesuatu yang mengarah pada ajaran tauhid. Sedemikian lembut dan samarnya penjelasan itu, sehingga mereka tidak terasa bahwasanya alam pikiran mereka sedang dipengaruhi dan diubah.

Ayah saya selalu memberikan penjelasan pada saya, bahwa tidak mungkin mengubah masyarakat dapat berhasil dilakukan dengan cara tergesa-gesa, apalagi secara frontal. Kata dia, yang diubah bukan fisik melainkan kawasan hati atau keyakinan.

Istilah dukuh, menunjuk pada wilayah bagian dari sebuah desa. Desa pada umumnya terdiri atas beberapa dukuh. Dukuh Plapar sendiri masuk Desa Watulimo, letaknya jauh dari jalan besar yang bisa dilewati kendaraan roda empat. Ke padukuhan ini, orang biasa menempuh dengan jalan kaki, berjarak kira-kira 3 km dari kantor kelurahan. Waktu saya masih anak-anak, seumur anak sekolah dasar, biasa orang pergi kemana-mana dengan jalan kaki. Kendaraan baik roda dua apalagi roda empat, masih amat jarang ditemui. Pemilik kendaraan bermotor baru dapat dihitung dengan jari jumlahnya, dan hanya beberapa saja yang memiliki sepeda pancal.

Dukuh Plapar dikenal masyarakat sebagai wilayah yang penduduknya gemar berburu babi hutan. Mereka beragama Islam, tetapi tidak mengenal ajaran Islam, kecuali dalam batas yang sangat sederhana, misalnya jika mereka mau berkhitan, nikah dan tatkala meninggal dunia. Entah darimana ajaran ini diperoleh, tidak ada kejelasan. Karena tidak mengenal agama, maka sehari-hari mereka mengkonsumsi daging babi hutan menjadi biasa, demikian berjudi, mabuk-mabukan, dan bergantian isteri juga dianggap hal yang tidak terlalu aib.

Anehnya masyarakat seperti ini tatkala anak mereka menginjak usia belasan tahun juga dikhitan. Begitu pula ketika melangsungkan pernikahan juga mengikuti ajaran Islam. Mereka mengundang pejabat pencatat nikah yang dipanggil dengan sebutan Naib. Pejabat Kantor Urusan Agama (KUA), yang biasanya berkantor di tingkat kecamatan, dengan disebut Naib juga mengalami kesulitan tatkala menikahkan mempelai berdua. Biasanya sebagai pertanda, mereka beragama Islam agar dapat dilayani prosesi pernikahan secara Islam, maka Naib harus menuntunm mereka mengucapkan dua kalimah syahadah. Namun sebatas mengucap syahadah ini mereka selalu mengalami kesulitan, karena memang tidak terbiasa diucapkan.

Memperoleh gambaran masyarakat Dukuh Plapar seperti itu, umumnya kaum santri yang bertempat tinggal di luar Dukuh Plapar tidak mau mendekat. Kaum santri menganggap orang Plapar sebagai orang yang tidak beragama, pemakan daging babi, penjudi, peminum dan seterusnya. Sekalipun tidak pernah terjadi konflik di antara kedua kelompok yang berbeda ini, mereka tidak saling berkomunikasi secara dekat. Di anatara mereka hanya merasa bukan kelompoknya. Mereka masing-masing memiliki kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda. Bahkan jika kaum santri, pada saat-saat tertentu harus datang ke Dukuh Plapar biasanya dsilakukan dengan hati-hati, agar tidak makan makanan yang mengandung daging babi.

Pada umumnya, entah dari mana mereka mendapatkan ajaran ang bagus, di antara kelompok yang berbeda dari intensitas keberagamaan itu, ternata tidak pernah terjadi konflik. Di antara mereka sama-sama memahami atas perbedaan itu. Kaum santri biasanya disebut sebagai kaum putih, sedang masyarakat Plapar disebut sebagai kaum merah. Mungkin, perbedaan itu masih diredam oleh adanya saling membutuhkan, misalnya tatkala ada pernikahan, kematian dan sejenisnya, orang Plapar selalu membutuhkan jasa orang santri.

Kerja ulet dan telaten yang dilakukan oleh para da'i, ternyata sekarang Dukuh Plapar sudah berubah secara total. Di dukuh itu sekarang sudah ada masjid dan madrasah. Tidak ada lagi orang membawa tombak dan anjingnya ke hutan untuk berburu babi hutan. Orang-orang Plapar saat ini kalau sore datang ke masjid sholat berjama'ah. Di sana-sini terdengar suara adzan tatkala waktu sholat tiba. Demikian pula bacaan al Qur'an dengan mudah didengar dari berbagai tempat, baik dari rumah maupun masjid. Perubahan itu terjadi, karena para da'i menempuh cara yang tepat dalam berdakwah. Para da'i tidak menjauh dari masyarakat, tetapi justru mencoba menghargai, menghormati dan cara berpikir orang Plapar. Hasilnya orang Plapar menjadi simpatik dan akhirnya mengikuti seruan para dai, sehingga menjadi muslim taat. Melalui kegiatan diba'an, berzanji dan juga tahlil, lama kelamaan orang Plapar menjadi santri. Apalagi, kegiatan kesenian yang bernafas Islam juga dikembangkan. Dakwah seperti ini kiranya yang justru diperlukan agar berhasil dan bukan menakut-nakuti atau mengancam bahkan juga membuat peraturan.

sumber : Imam Suprayogo

0 komentar

Membangun Institusi Tidak Akan Pernah Selesai

malik-f

IMAKA MALANG - “Banyak yang bertanya apakah perubahan STAIN lalu IAIN hingga institusi perguruan tinggi itu menjadi Universitas dinilai sudah selesai?” Itulah penggalan kalimat pertanyaan yang disampaikan  Prof. Dr. H. A. Malik Fadjar mantan Mendiknas era Gusdur itu pada acara Forum Pimpinan PTAIN Eks-Sunan Ampel Surabaya di aula Rektorat Lt. 5 (12/4).

Sampai kapanpun, kata Malik, pengembangan institusi tidak akan pernah selesai. Karena, zaman terus berkembang dan institusi pendidikan pun juga harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Meski begitu, perlu diingat bahwa, perkembangan institusi itu harus tetap menyandang bobot akademik yang mengandung unsur  sistematis.

Masih kata Prof. Malik, perkembangan institusi tidak hanya persoalan upaya menjaga mengembangkan dan meningkatkan kualitas akademik saja, lebih dari itu, antara PTAIN pun harus bisa menjalin komunikasi yang baik. Sehingga perkembangan kelembagaan PTAIN di Indonesia ini bisa merata dan bisa dirasakan secara bersama. “Untuk menjaga keharmonisan antar lembaga tersebut salah satu caranya bisa dilakukan dengan mengadakan pertemuan rutin sepert ini,” ungkapnya.

Pertemuan para pimpinan PTAIN seperti ini, kata dia, juga dapat dijadikan sebagai ajang tukar ide dan gagasan, sehingga hal itu bisa saling melengkapi dan menciptakan harmoniasasi dalam kebersamaan membangun negeri ini. Percepatan dan responsibility terhadap fenomena global saat ini, seorang pimpinan dituntut harus bisa menyiapkan mahasiswanya untuk masa yang akan datang.

“Membangun peradaban setidaknya ada tiga fase. Yaitu, image building, trust building, dan institutional building tiga hal tersebut juga harus diberengi dengan semangat untuk membangun dan jangan sampai saling menjatuhkan antara PTAIN yang satu dengan yang lainnya,” ungkapnya tegas.

0 komentar

Tari Topeng dan Reog PGMI

tari topeng

IMAKA MALANG-Sebanyak Sembilan pimpinan perguruan tinggi Eks-Sunan Ampel Surabaya atau pimpinan PT jebolan IAIN Sunan Ampel Surabaya yang kini telah berubah nama menjadi Universitas Sunan Ampel Surabaya melakukan pertemuan di UIN Maliki (12/4).

Forum pimpinan yang dimulai pukul 15.30 itu semakin meriah saat empat puluh mahasiswa PGMI UIN Maliki menunjukkan kemampuannya melalui penampilan tari Topeng Malang, Saman Aceh dan Reog asal Ponorogo. Jurusan yang tergolong baru di UIN Maliki itu sudah mampu menelurkan mahasiswa yang kreatif khusunya dalam menjaga tradisi budaya lokal.

Rektor UIN Maliki Prof. Dr. Mudjia Rahardjo dibuat terkesima melihat kreativitas mahasiswanya itu. Apalagi, komunitas seni mahasiswa PGMI itu telah mampu menghibur tamu penting UIN Maliki dalam forum pimpinan tersebut. Prof. Mudjia sengaja meminta mahasiswa PGMI untuk bisa menampilkan tari Topeng, Saman dan Reog tersebut dalam acara silaturahim tahunan itu. “Saya senang sekali mahasiswa PGMI UIN Maliki menampilkan kreativitasnya. Penampilan Topeng, Saman dan Reog tersebut juga untuk menyambut Ketua IAIN Ponorogo juga,” ungkapnya sembari bercanda.

0 komentar

Kembangankan Islam dengan Syiar dan Ilmu Pengetahuan

riyadul

IMAKA MALANG - Sholawat kembali bergemuruh di langit UIN Maliki. Hadir Majelis Sholawat Riyadul Jannah dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1434 H (5/3).

Turut hadir Habib Taufiq dan Syekh Abdul Qodir, serta Rektor UIN Maliki Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M. Si. Menariknya, kedatangan rektor beserta jajaran pimpinan diiringi oleh grup sholawat banjari Ma’had Sunan Ampel al Aly.

Setelah sholawat berkumandang, Habib Taufiq menyampaikan tausiyahnya. Sejalan dengan peringatan Maulid Nabi, ia menyampaikan risalah tentang akhlak mulia Rasulullah SAW.

“Rasul mengajarkan kita untuk senantiasa jujur, tawadhu’, berani dalam hal kebaikan, dan bagaimana bersikap dalam bergaul dengan orang lain, baik kepada sanak keluarga, tetangga, maupun  masyarakat,” jelas pimpinan Riyadul Jannah Malang tersebut kepada para jama’ah.

Rasul tidak pernah mengikuti pelatihan leadership, imbuhnya lagi. Namun, keluasan ilmu dan kecerdasan Nabi dalam memimpin patut kita contoh.

Sedangkan, Syekh Abdul Qodir memaparkan mengenai sholat jamaah. Menurutnya kita harus membiasakan sholat jamaah. “Kalau ingin bahagia, biasakanlah sholat 5 waktu berjamaah,” begitu nasehatnya.

Banyak hikmah yang bisa didapatkan dengan sholat jamaah, antara lain tidak akan fakir di dunia, diselamatkan alam kuburnya, Allah akan memberikan catatan amal kita dengan tangan kanan, dan lain sebagainya.

“Saya merasa senang berada dalam satu majelis bersama, terutama di UIN ini,” ujar tokoh agama asal Sumedang itu.

Tak ketinggalan, Prof. Mudjia memberikan sambutannya kepada segenap jamaah yang hadir. “Semoga dengan adanya majelis ini di UIN Maliki, kita semua lebih mendekatkan diri kepada Allah, serta membawa barokah bagi warga kampus,” ungkap rektor dengan diamini oleh para jamaah.

Menurut lelaki yang pernah menjabat sebagai dosen Fakultas Humaniora tersebut, majelis dzikir merupakan tradisi dan bagian dari kegiatan kampus sebagai universitas berbasis Islam.

Sehingga, kehadiran majelis Riyadul Jannah sangat bermakna untuk mengembangkan keIslaman di UIN Maliki. Riyadul Jannah mengembangkan Islam dengan syiar dan dakwah, sedangkan UIN Maliki mengembangkan Islam melalui ilmu pengetahuan.

“Atas nama sivitas akademika, rektor mengucapkan terima kasih telah menyirami UIN dari kekeringan iman,” pungkasnya di akhir sambutan.

0 komentar

E-Filling: Permudah Wajib Pajak dengan E-Fin

tax-center

IMAKA MALANG - Tax Center UIN Maliki bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Wilayah (Kanwil) III Jatim menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Bendahara Mahir Pajak (4/3).

Bertempat di ruang rapat gedung Ir. H. Soekarno Lt. 3, pelatihan tersebut tak hanya dihadiri bendahara, namun turut hadir pula Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), staff keuangan, dan wakil dekan 2 bidang admininstrasi umum.

Direktur Tax Center UIN Maliki Malang Sri Andriani memaparkan bahwa kegiatan tersebut merupakan program Tax Center untuk memperkenalkan pajak pada mahasiswa, masyarakat, dan khususnya kepada para wajib pajak.

“Maka, kami berinisiatif untuk memberikan pelatihan ini agar lembaga atau pihak yang berkecimpung dengan pengeluaran keuangan dapat memahami pajak secara detail,” tutur wanita yang akrab disapa Bu Andri tersebut.

Kegiatan dibuka oleh Kabiro Keuangan UIN Maliki H. Slamet. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat.

“Agar tidak sering terjadi kesalahpahaman, maka kegiatan ini sangatlah penting,” ujar dosen statistik tersebut pada peserta. Ia juga menyarankan agar selanjutnya dapat dilaksanakan pelatihan serupa di tempat yang lebih representatif.

Sosialisasi dan pelatihan tersebut berlangsung selama satu hari dengan mendatangkan pemateri dari DJP Kanwil III Jatim Fuadi.

Fuadi menyampaikan poin penting tentang Surat Pemberitahuan (SPT) masa Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 dan pasal 26. Tak hanya itu saja, pada sesi kedua, Fuadi memperkenalkan sistem pajak yang baru, yakni E-filling.

E-filling ini merupakan terobosan baru untuk menyampaikan SPT tahunan  melalui internet,” ungkap Kepala Kantor Pajak Pratama (KPP) Malang tersebut.

Terobosan tersebut dibuat untuk memudahkan wajib pajak serta hemat biaya dan waktu. Saat pelatihan pun, peserta dengan dibimbing oleh pemateri membuat e-Fin.

E-Fin merupakan nomor identitas wajib pajak bagi pengguna e-filling,” jelasnya.

Di akhir wawancara, Sri Andriani berharap agar masyarakat, khususnya sivitas akademika UIN Maliki lebih sadar pajak.

0 komentar

Film Pertama Karya Mahasiswa Fakultas Humaniora

sinematografi-04042014

IMAKA MALANG - Suasana Home Theatre Fakultas Humaniora (21/3) tampak ramai dipenuhi penonton. Kali ini fakultas Humaniora mengadakan agenda kegiatan yakni malam apresiasi Karya Peserta Workshop Film & Cinematography yang sebelumnya telah berlangsung workshop selama lima hari, mulai senin hingga jumat (17-21 Maret 2014).

Acara penampilan karya kali ini dihadiri oleh pemateri workshop Film & Cinematography, yakni Icang S Tisnamiharja, Barly Juan F, Susilo Priyo, Servo Caesar Prayoga, peserta workshop, dan dekanat fakultas Humaniora, serta puluhan undangan dari kalangan dosen maupun mahasiswa.

Kegiatan kali ini adalah pertama kali diadakan di kampus ulul albab (UIN Maliki Malang). Di awal acara penonton disuguhi film yang berjudul “Nol Rupiah”, dan sela-sela acara Servo Caesar Prayoga selaku pemateri Workshop, yakni sebagai editor film & sinematografi menyempatkan untuk menghibur penonton yang hadir dengan keahlian beatbox-nya.

Gemuruh tepuk tangan pun meramaikan acara. Selanjutnya, penampilan karya peserta workshop pun diputar, mulai dari film fiksi, film dokumenter, dan video klip. “Karya-karya film ini merupakan karya para peserta workshop Film & Cinematography sendiri,” jelas Icang S Tisnamiharja, selaku pemateri bagian produksi.

Selain itu, dekan Fakultas Humaniora, Dr. Hj. Isti'adah, M.A menuturkan bahwa acara workshop ini merupakan acara yang luar biasa dan baru pertama kali diadakan di UIN Maliki Malang, khususnya Fakultas Humniora, beliau mengungkapkan agar nantinya ilmu yang sudah diterima dan didapatkan oleh peserta workshop dapat diamalkan dan diaktualisasikan selanjutnya.

0 komentar

Semarak Memilih untuk Indonesia Baru bagi Mahasiswa

Ayo_Memilih

IMAKA MALANG - Masih hangat pesta demokrasi pemilu legislatif yang dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia, kemarin (9/4) baik di tingkat nasional, provinsi, kota, maupun daerah. Pemilih tidak hanya dari orang tua saja, namun juga dari para pemuda. Tak terkecuali mahasiswa Psikologi UIN Maliki Malang yang juga turut meramaikan pencoblosan. Seperti yang dialami oleh Vina Audina Danty, yang ditemui PsychoNews pada kamis 10 April 2014, menyatakan bahwa. “Saya datang ke TPS daerah Araya sekitar jam 8 sama Papa dan Mama. Saya mencoblos sudah dua kali, yang pertama saat pemilihan walikota Malang dan yang kedua sekarang ini”, ujar mahasiswi Psikologi semester IV ini. Ia menyebutkan bahwa pemuda sekarang-lah yang nantinya akan memimpin Indonesia, sehingga untuk memulai hal tersebut ia ingin suaranya tersalurkan terlebih dahulu dengan adanya pemilu ini. Lebih lanjut, Vina juga menjelaskan “Alasan saya mencoblos karena pengen suara saya tersalurkan, dan nasib bangsa kan nantinya ada di tangan anak muda”, kata gadis asal Malang ini.

Antusiasme pemilu tak hanya terlihat dari penduduk asli Malang saja, namun juga dari mahasiswa rantau yang berkuliah di UIN Maliki Malang, Banan Muthohharoh Zain misalnya. Mahasiswi asal Lampung ini juga ikut serta memeriahkan pesta demokrasi kemarin. Di kesempatan yang sama, Banan menceritakan usahanya agar dapat mencoblos meski harus pindah TPS. “Awalnya itu ngurus ke KPU Kota Malang, menyerahkan foto kopi KTP dan KTM, serta mengisi biodata. Lalu pada 1 April disuruh download form A5 di akun Twitter @kpumalangkota. Kemudian form itulah yang dibawa ke TPS.” Karena merupakan pemilih pindahan, Banan harus mengantre lama untuk dapat mencoblos. “Sampai di TPS jam 11 lewat, mencoblosnya sekitar jam setengah satu”, ungkap mahasiswi berkaca mata ini.

Vina berharap agar anggota dewan terpilih dapat terhindar dari korupsi dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Harapannya, anggota dewan nggak korupsi dan jadi lebih baik lagi pokoknya”, ungkapnya. Pernyataan tersebut diamini oleh Banan yang mengharapkan hal serupa. “Selain itu, semoga kitanya lebih diperhatikan lagi (oleh anggota PDR)”, tambah Banan.

Sudah seharusnya rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya dalam pemilu dan sebaiknya tidak bersikap apatis demi kemajuan bangsa ini. Kehadiran pemilih dengan mencoblos, membuktikan bahwa kita sudah berperilaku pro-sosial terhadap Negara ini. “Meskipun sulit, tapi harus tetap semangat memilih!”, tutup keduanya hampir berbarengan sambil menyodorkan kepalan tangan tanda semangat.

0 komentar

FITK melakukan perubahan alamat domain dan tampilan website

tampilan-web-fitk-uin-malang-baru

IMAKA MALANG - Sebagai implikasi perubahan nama Fakultas Tarbiyah yang sekarang menjadi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), FITK telah melakukan penyelarasan alamat domain dengan nama fakultas yang baru. Perubahan alamat ini juga berbarengan dengan update tampilan website FITK yang benar-benar baru dengan konten yang akan selalu diusahakan untuk semakin ditingkatkan. 

Perubahan alamat / domain website FITK ini sangat disadari akan mempengaruhi ranking webometric website fakultas dan mungkin juga webometric universitas. Akan tetapi proses ini tetap harus dilakukan mengingat penggunaan nama FITK sudah dilakukan oleh semua Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Mindset masyarakat pun akan nama FITK akan berubah dimana FITK bukan lagi Fakultas yang hanya membuka prodi pendidikan agama akan tetapi dengan hadirnya kata Keguruan pada nama FITK diharapkan membuka pengetahuan masyarakat bahwa Fakultas ini juga membuka prodi pendidikan umum.  

Segala usaha yang dilakukan ini tentunya tidak luput dari segala kekurangan, masukan dan saran yang membangun sangat  kami butuhnya demi kemajuan dan peningkatan pelayanan FITK kepada civitas dan juga masyarakat. Perubahan alamat website FITK dari http://tarbiyah.uin-malang.ac.id menjadi http://fitk.uin-malang.ac.id  dan juga perubahan tampilan website FITK diharapkan akan mudah diterima dan membawa dampak positif bagi civitas akademika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 

Kunjungi Website FITK Baru

0 komentar

Satu Dasawarsa: Wacanakan Pemimpin Negeri, Mantapkan WCU

satu-dasawarsa-uin

IMAKA MALANG - Tepat satu dasawarsa UIN Maliki turut mewarnai dunia pendidikan di Indonesia. Integritas lembaga selalu dimatangkan oleh segenap civitas akademika. Prestasi pun selalu silih berganti menghampiri lembaga ini. Baik kepemimpinan pada periode Imam Suprayogo hingga kepemimpinan Mudjia Rahardjo sekarang ini. Prestasi mulai dari akreditas institusi dengan nilai A, masuk dalam kategori BLU terbaik se-Indonesia, Jumlah mahasiswa asing terbanyak dari setiap PTAI, hingga peringkat ke-1 Webometrik PTAIN se-Indonesia. Kampus yang terintegrasi dengan pendidikan ma’had ini sekarang semakin yakin dalam mewujudkan lembaga yang bertaraf internasional (WCU).

Dalam momentum satu dasawarsa ini pula, kampus ulul albab menggelar seminar nasional pada Sabtu (5/4) di gedung rektorat Lt-5. Diskusi antar jajaran dosen dan segenap mahasiswa dalam seminar tersebut turut menghadirkan pakar politik ternama. Pertama, Ramlan Surbakti pakar politik dari UNAIR Surabaya, Fachry Ali dan J. Kristiadi yang keduanya merupakan pengamat politik dari Jakarta. Diskusi tersebut mengangkat topik Menakar Peluang Para Calon Presiden dan Masa Depan Bangsa. Topik seminar tersebut sebagai tanggapan terhadap pemilu tahun ini.

“Selain memiliki kompetensi akademik yang matang, mahasiswa harus tanggap terhadap dunia politik yang hangat di negeri ini,” ungkap Mudjia Rahardjo dalam sambutannya. Rektor kelahiran Blitar tersebut menegaskan bahwa mahasiswa pada lima tahun yang akan datang akan turut mewarnai dunia politik. Maka seyogyanya mahasiswa mampu memahami perpolitikan yang sedang terjadi. Sehingga kedepan mampu berkecimpung dan patut menjadi kandidat pemimpin negeri ini.

Salah satu pemateri J. Kristiadi mengatakan bahwa sosok pemimpin ideal di mata masyarakat sekarang adalah mereka yang tidak segan berbaur dalam masyarakat. Berbaur dalam artian tanggap terhadap polemik yang terjadi di masyarkat. Mendengar aspirasi rakyat dan lekas merealisasikannya. Tidak heran jika masyarakat memandang dan mengidolakan satu calon presiden yang mempunyai kapabilitas tersebut. “Modal pencitraan diri yang baik dan jelas kinerjanya, juga menjadi salah satu hal yang perlu dimiliki oleh setiap calon presiden sekarang ini,” ungkapnya.

0 komentar

60 Persen Siswa SD tidak Percaya Pancasila

timja-mpr-ri

IMAKA MALANG - Baru kali ini Prof. Dr. Hj. Istibsjaroh Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI 2009-20014 perwakilan dari Tim Kerja Kajian Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Timja) MPR RI menggelar Dengar Pendapat Umum, di UIN Maliki Malang (3/4).

Kegiatan jajak pendapat yang mengundang perwakilan mahasiswa se Malang itu khusus mendiskusikan tujuh isu pokok tentang ketatanegaraan di Indonesia. Sebelum Istibsjaroh menyampaikan gagasannya. Rektor UIN Maliki mengawalinya dengan isu terbaru tentang Pancasila.

Menurut Prof. H. Mudjia Rahardjo, dewasa ini berdasarkan hasil penelitian di Jakarta, 60 persen anak-anak SD sudah tidak percaya lagi terhadap Pancasila. Padahal pancasila merupakan asas negara Indonesia. “Ironisnya, pancasila saat ini hanya digunakan sebagai “ornamen” untuk menghiasi ruangan di sekolah dan instansi pemerintah saja,” keluhnya sedih.

Tak hanya itu, kata dia, Indonesia sudah menjadi negara kapitalis. Oleh karena itu, pancasila yang menjadi pondasi negara NKRI ini jangan sampai terkikis dan tergerus arus global. “Kita saat ini tidak lagi berperang melawan penjajah. Akan tetapi, kewajiban kita untuk terus membangun kualitas SDM generasi bangsa agar pemuda Indonesia menjadi lebih baik,” harapnya tegas.

Untuk mewujudkan itu, kata Guru Besar bidang Sosiolinguistik, maka generasi bangsa ini harus tetap perpegang teguh pada empat pilar yaitu, pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka tunggal ika. “Jika empat pilar itu betul-betul kita jaga, saya yakin bangsa Indonesia kedepan akan semakin kokoh dan kuat,” ungkapnya.

Sementara itu,  Istibsjaroh menilai bahwa untuk menjadikan generasi bangsa ini semakin kuat setidaknya generasi muda harus tetap menjaga lima prinsip pancasila. Runtuhnya nilai pancasila di masyarakat disebabkan efek globalisasi, sistem yang tidak mendukung, kurangnya pendidikan kebangsaan dan lemahnya pertahanan dan keamanan.

Upaya yang seharusnya dilakukan, kata Ketua DPD RI, setidaknya ada sepuluh aspek yaitu, menata kembali sistem ketatanegaraan Indonesia melalui UUD 45, revitalisasi nilai-nilai pancasila, pembenahan sistem hukum yang adil, pengembangan SDM secara merata, dan menciptakan sistem politik yang demokratis. “Jika itu melekat pada jiwa generasi bangsa ini, insyaallah Indonesia akan semakin maju dan kuat,” pungkasnya.

0 komentar

MPR RI Angkat Tujuh Isu Kemasyarakatan

7-isu-pokok

IMAKA MALANG - Sebagai kampus unggulan, UIN Maliki Malang patut diperhitungkan oleh berbagai institusi dalam menjalin hubungan kerjasama, tak terkecuali lembaga tinggi negara. Hal itu terbukti dengan digandenganya kampus berakreditasi A ini oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR- RI) untuk menggelar Dengar Pendapat Umum Tim Kerja Kajian Sistem Ketatanegaraan Indonesia, Kamis (3/4).

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Gedung Soekarno lt. 5 itu mengusung tema Tujuh Isu Pokok Aspirasi Masyarakat Tentang Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI 2009-20014 yang juga anggota MPR-RI Prof. Dr. Hj. Istibsjaroh, MA., hadir sebagai pemateri utama. Dua pemateri lainnya yaitu Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M. Si., dan Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. H. M. Zainuddin, MA.

Kegiatan yang berlangsung hampir empat jam itu berlangsung hangat dan hidup dengan adanya tanya jawab oleh peserta yang berasal dari praktisi ketatanegaraan Universitas Merdeka Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, UIN Maliki, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Malang, dan juga aktivis mahasiswa intra ataupun ekstra kampus.

0 komentar

Sosialisasi Beasiswa, Prioritas Bagi yang Kurang Mampu

agus-maimun

IMAKA MALANG - UIN Maliki melalui Bagian Kemahasiswaan mengadakan acara sosialisasi beasiswa bagi mahasiswa S1. Acara yang dihadiri oleh Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan Mujaiz Kumkelo tersebut mampu menyedot ratusan mahasiswa yang antusias untuk mengakses informasi terkait beasiswa (28/3).

Bertempat di Lt.5 Gedung Rektorat, dalam sambutannya Mujaiz memaparkan bahwa berdasarkan amanat konstitusi, negara mengalokasikan 20 persen anggarannya untuk pendidikan. Dana itu dikelola sedemikian rupa, salah satunya dialokasikan untuk beasiswa.

“Manfaatkan sebaik mungkin kesempatan ini untuk meningkatkan prestasi kalian,” pesan doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang tersebut.

Sementara Kepala Sub. Bagian Kesejahteraan (Kasubbag) mahasiswa Nasikhuddin memaparkan bahwa  untuk tahun 2014 ini terjadi pengurangan jumlah penerima dan nominal yang diterima, akibat dari pemilu yang menuntut pemerintah mengurangi anggaran di berbagai bidang.

“Kalau tahun lalu kuotanya 1984 dengan nominal 2 juta per mahasiswa, tahun ini hanya 1540 dengan nominal 1,2 juta per mahasiswa,” ujarnya.

Beasiswa tahun 2014 ini dikhususkan untuk mereka yang dinyatakan kurang mampu secara ekonomi. Dengan demikian, sangat membantu mahasiswa yang kurang mampu untuk meringankan biayanya.

“Prioritas kita memang bagi mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi dan pemerataan bagi mahasiswa yang belum mendapatkan beasiswa,” sambungnya.

0 komentar

Hasil Akreditasi Institusi Wilayah Jatim

Akreditasi Institusi Jatim

No. Perguran Tinggi No.SK Tgl.SK Nilai Skor Tgl. Daluwarsa Status Daluwarsa
1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 015/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2014 16-01-2014 A 368 16-01-2019 masih berlaku
2 Universitas Airlangga 024/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2014 16-01-2014 A 371 16-01-2019 masih berlaku
3 Universitas Brawijaya 030/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2014 16-01-2014 B 357 16-01-2019 masih berlaku
4 Universitas Hang Tuah 011/BAN-PT/Ak-III/Inst/II/2012 17-02-2012 C 290 17-02-2017 masih berlaku
5 Universitas Islam Malang 072/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 21-02-2013 B 314 21-02-2018 masih berlaku
6 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 032/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2014 16-01-2014 A 364 16-01-2019 masih berlaku
7 Universitas Kristen Petra 021/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2014 16-01-2014 A 363 16-01-2019 masih berlaku
8 Universitas Muhammadiyah Malang 074/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 21-02-2013 A 364 21-02-2018 masih berlaku
9 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 006/BAN-PT/Ak-III/Inst/II/2012 10-02-2012 C 254 10-02-2017 masih berlaku
10 Universitas Narotama 037/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2014 16-01-2014 B 306 16-01-2019 masih berlaku
11 Universitas Negeri Surabaya 077/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 21-02-2013 B 325 21-02-2018 masih berlaku
12 Universitas Surabaya 064/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 21-02-2013 B 345 21-02-2018 masih berlaku
0 komentar

Susah Gak Sih Cari Duit Di Internet ?

internet-marketing-tips

Cari Duit Di Internet itu SEBENERNYA MIRIP Kaya anda CARI DUIT Diluaran sana. Hanya kalo DI INTERNET Itu Media PROMOSINYA GLOBAL. Sehingga Kenapa Di Internet itu PENGHASILANNYA Lebih BESAR Dan LEBIH CEPAT.

Secara KONSEPNYA Sama. Anda bisa menjual PRODUK. Produk itu bisa berupa BARANG atau INFORMASI Seperti TRAINING ONLINE, PANDUAN BELAJAR ONLINE, Dan lainnya. Atau Anda juga bisa menjual JASA Seperti DESIGN WEB, SEO, Pasang Iklan dan lainnya bisa!..

Jadi Secara UMUM Hampir sama dengan DUNIA OFFLINE.. Jadi Jangan ANEH Lagi kalo misalkan di INTERNET Bisa hasilin UANG Itu rasanya JANGGAL Dan ANEH.

PADAHAL Sama-sama aja… Toh yang JUAL / BELI Sama-sama ORANG. Bukan MENDADAK UANG Tiba-tiba Ada di REKENING Kita TANPA ALASAN!..

Tapi Memang Ada CARA / TEKNIKNYA Supaya MEMAKSIMALKAN PROFIT yang Didapat.. Tapi Secara Garis Besar, PROSESNYA Hampir sama dengan DUNIA OFFLINE.

Silahkan klik disini

0 komentar
 
Support : Aditya Nusantara | Berita Terbaru | Berita Kampus
Copyright © 2014. IMAKA MALANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger